Bukan hanya kesabaran, mengasuh anak juga memerlukan perhatian dan ketelatenan penuh, apalagi ketika anak sedang menangis hingga membuatnya rewel. Dari laman Kementerian Kesehatan RI, Vina Puji Rahayu menulis kondisi tersebut bisa dikategorikan sebagai tantrum. Tantrum merupakan perilaku marah yang terjadi pada anak-anak dengan cara meluapkan emosinya. Seperti, menangis kencang, berguling-guling di lantai hingga melemparkan barang yang ada di sekitarnya.
Di laman Kementerian Kesehatan juga disebutkan bahwa penyebab anak tantrum bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
● Si Kecil sering merasa jenuh atau bosan
● Mengalami sakit dan lapar
● Overstimulation
● Gerah atau panas
● Merasa dirinya tidak didengar
● Tidak nyaman di suatu lingkungan, dan lain-lain.
Seringkali perilaku tantrum ini ditunjukkan oleh si Kecil saat berada di tempat umum. Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A juga menulis di laman Kementerian Kesehatan, menurut Rudolph Dreukurs alasan utama yang menyebabkan si Kecil berperilaku buruk adalah keputusasaan loh, Moms.
Dimana anak-anak yang putus asa ini menuntut perhatian dari orang di sekitarnya, dan orang tua biasanya menanggapinya dengan mencoba memaksakan kehendak mereka terhadap anak-anak yang akhirnya menyebabkan para orang tua terjebak di dalam siklus ini, dan benar-benar menghukum anak atas perilaku mereka yang buruk.
Cara Menghadapi Tantrum pada si Kecil
Menghadapi si Kecil yang sedang mengalami tantrum harus berhati-hati agar dapat mengatasinya dengan benar. Nah, supaya Moms tidak panik, simak yuk cara berikut ini untuk mengatasinya:
1. Bersikap tetap tenang
Pertama, jangan panik ya, Moms ketika si Kecil mengalami tantrum. Jika panik, maka akan membuat Moms tidak bisa berpikir secara jernih untuk menghadapi perilakunya. Saat si Kecil tantrum, cobalah untuk menarik nafas yang dalam dan juga tenang. Setelahnya, Moms bisa mulai berfikir langkah apa yang akan dilakukan.
2. Berikan ruang kepada si Kecil
Kedua, berikanlah si Kecil ruang untuk meluapkan semua emosinya. Namun, jangan lupa pastikan Moms mendampingi si Kecil agar bisa memantau perilakunya ya. Hal ini dilakukan untuk mencegah jangan sampai si Kecil menyakiti dirinya sendiri, seperti memukul, menendang ataupun menggigit.
3. Tunjukkan empati
Ketiga, pada saat si Kecil tantrum, Moms tidak boleh mengekang si Kecil seperti mencubit ataupun memukulnya. Moms bisa coba berikan si Kecil pelukan yang hangat serta membisikan kata-kata yang sifatnya bisa menenangkannya. Buatlah situasi menjadi positif dengan menunjukkan empati kepadanya.
4. Memastikan si Kecil aman
Keempat, ketika Moms sedang memberi ruang kepada si Kecil, perhatikan juga kondisi yang ada di sekitarnya. Pastikan si Kecil aman dan jauhkan dari benda-benda yang berbahaya agar tidak melukai dirinya ataupun orang lain.
5. Alihkan perhatian si Kecil
Terakhir, Moms bisa coba alihkan perhatian si Kecil. Biasanya, si Kecil mudah untuk melupakan sesuatu dan tertarik dengan hal yang baru. Contohnya, pada saat si Kecil tantrum, Moms bisa coba berikan mainan atau camilan kesukaannya.
Itulah Moms cara yang bisa dicoba untuk menangani si Kecil yang sedang tantrum. Perlu diingat juga ya, apabila si Kecil sudah berusia lebih dari 5 tahun dan masih mengalami tantrum, Moms bisa coba konsultasikan ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya. Sampai jumpa lagi ya, Moms!
Source:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/612/tips-atasi-tantrum-pada-anak. Diakses pada 30 Juli 2023 pukul 16.00 WIB.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/612/tips-atasi-tantrum-pada-anak. Diakses pada 30 Juli 2023 pukul 16.00 WIB.
https://www.halodoc.com/artikel/jangan-panik-ini-5-cara-mengatasi-anak-tantrum. Diakses pada 30 Juli 2023 pukul 18.00 WIB.