Gejala gangguan jiwa dapat terdeteksi saat remaja atau dewasa? Tidak juga. Faktanya, masalah kejiwaan dapat terdeteksi sejak dini, bahkan sejak 1-5 tahun, menurut penuturan dr. Nurmiati Amir SpKJ(K).
Walau dapat diidentifikasi sejak Si Kecil bayi, pendeteksian masalah kejiwaan pada anak, tidaklah mudah. Ini dikarenakan, anak-anak masih dalam fase tumbuh kembang, yang berarti mereka masih dalam proses belajar cara beradaptasi, mengatasi dan bersosialisasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa tanda gangguan kejiwaan yang dapat kita tangkap sejak bayi, antara lain tidak mau sekolah, pemarah, tantrum, cengeng, sering mengompol, sering mimpi buruk, sulit belajar, gangguan berkomunikasi, muncul tanda keterbelakangan mental, disleksia, hingga kesulitan membaca.
Beberapa gangguan jiwa yang dapat menyerang anak, yaitu:
Gangguan Kecemasan. Gangguan jiwa ini ditandai dengan perilaku anak merespon hal atau situasi tertentu dengan berlebihan, biasanya diikuti peningkatan detak jantung atau berkeringat.
Gangguan Perilaku. Yaitu gangguan yang dideteksi dengan kebiasaan anak menentang aturan yang berlaku di rumah atau sekolah.
Gangguan Belajar dan Komunikasi. Di sini, anak cenderung memiliki masalah dalam menyimpan dan memroses informasi yang ia terima, serta menghubungkan ide dan pemikiran yang dimiliki.
Gangguan Afektif. Gangguan jiwa yang berkaitan dengan suasana hati ini, melibatkan perasaan sedih berkelanjutan atau suasana hati yang berubah dengan cepat. Depresi dan bipolar termasuk dalam kategori ini.
Gangguan Disregulasi Suasana Hati. Ini adalah diagnosis yang lebih baru, di masa anak-anak dan remaja, yang melibatkan iritabilitas kronis atau persisten dan sering menunjukkan kemarahan yang meledak-ledak.
Tanpa adanya perawatan, banyak gangguan mental berlanjut hingga dewasa dan menyebabkan masalah di banyak aspek kehidupan, bahkan ada yang dapat membahayakan nyawa. Inilah pentingnya mendeteksi gangguan jiwa sejak dini, melakukan langkah terapi dan perawatan sesegera mungkin. Hal simple yang dapat Moms lalukan adalah dengan tidak membandingkan Si Kecil dengan anak lainnya dan sering bicara pada Si Kecil. Jangan ragu cari bantuan professional seperti psikiater/dokter spesialis anak/psikolog jika memang dibutuhkan. Namun jangan lupa untuk tetap jaga kesehatan mental Expert Moms sendiri ya. Pendeteksian dan terapi sejak dini dapat mencegah terjadinya dampak yang membahayakan nyawa dan memudahkan pengobatan.
Sumber:
dr. M. Dejandra Rasnaya, Š—“Anak dengan Gangguan Mental, Apa yang Orang Tua Perlu Lakukan?Š—, 29 September 2020
Š—“Gangguan Jiwa Dapat Terlihat Sejak Anak-Anak, Benarkah?Š—, Halodoc, 6 Mei 2021