Sekitar 8–14% pasangan di dunia saat ini sedang berjuang mengatasi infertilitas, banyak dari mereka telah mencoba selama lebih dari setahun tanpa membuahkan hasil. Tercatat sekitar 1.000 pasangan per tahun mencari pengobatan di klinik infertilitas. Dokter umum biasanya enggan menyarankan serangkaian tes kesuburan kecuali pasangan telah mencoba hamil selama dua belas bulan (atau enam bulan jika salah satu pasangan berusia di atas 35 tahun). Seringkali Anda akan disarankan untuk memetakan siklus Anda atau dokter Anda mungkin menyarankan Anda membeli alat tes kesuburan dasar yang menunjukkan bahwa ovulasi sedang terjadi. Jika enam hingga dua belas bulan telah berlalu dan Anda telah menyimpan catatan yang baik seperti berupa bagan kesuburan atau kalender kesuburan yang menunjukkan kemungkinan tanggal ovulasi dalam beberapa bulan terakhir, dokter Anda akan memiliki banyak informasi untuk menentukan tes kesuburan mana yang merupakan tes yang paling tepat. Melakukan tes kesuburan atau fertility testing cukup mahal dan melelahkan. Adalah bijaksana untuk tidak mulai melakukan tes kesuburan sampai Anda dan pasangan Anda menjalani hubungan dengan awareness yg cukup tentang metode-metode fertilitas yang ada serta pastikan bahwa Anda rutin berhubungan seks pada masa-masa paling subur Anda. Jangan lupa bahwa setiap pasangan muda sehat yang melakukan hubungan seks tanpa pengaman hanya memiliki 20% kemungkinan untuk hamil dalam satu bulan; beri tubuh Anda kesempatan. Sebelum Tes Kesuburan: Riwayat medis dan pemeriksaan fisik Sebelum menentukan untuk melakukan tes kesuburan atau fertility test, dokter Anda perlu menganalisa riwayat medis seksual kedua pasangan. Anda perlu menjelaskan siklus menstruasi Anda, rezim kebugaran, praktik seksual, riwayat kontrasepsi, diskusikan penyakit menular seksual apa pun yang Anda alami di masa lalu, penggunaan obat-obatan terlarang dan kafein, alkohol, serta tembakau. Pemeriksaan fisik pasangan wanita biasanya melibatkan pemeriksaan panggul dan pap smear sedangakan pemeriksaan fisik pasangan pria biasanya melibatkan pemeriksaan testis menyeluruh. Tes untuk penyakit menular seksual juga biasanya dilakukan saat pada pre fertility test, yang mungkin melibatkan pengambilan sampel darah dan urin, sampel serviks, serta sampel uretra. Tes Kesuburan: Analisis Air Mani (Sperm Count Analysis) Sampai saat ini, hal-hal dirasakan canggung pada fertility test kebanyakan adalah urusan wanita, tetapi tes kesuburan penting juga dilakukan pada pihak pria. Analisis air mani adalah salah satu pemeriksaan paling awal dan biasanya merupakan tes pertama yang dilakukan pada pasangan pria. Spesimen air mani untuk tes kesuburan biasanya dikumpulkan oleh pasangan pria dengan melakukan masturbasi ke dalam wadah laboratorium setelah berpuasa ejakulasi selama beberapa hari sebelumnya. Karena spesimen perlu disimpan di lingkungan dengan suhu terkontrol dan harus segera diuji dalam waktu sekitar tiga jam saja, maka pengambilan air mani biasanya dilakukan di laboratorium atau di lokasi yang dekat dengan laboratorium. Tes kesuburan analisis air mani melibatkan pemeriksaan volume total sampel, jumlah sel sperma yang ada (sperm count), konsentrasi sel sperma (sperm concentration), keseragaman dan bentuk sel sperma (morfologi), keaktifan gerakan sel sperma (disebut motilitas) dan pH air mani. Hasil biasanya tersedia pada hari berikutnya. Karena sampel air mani dapat sangat bervariasi dari hari ke hari, dan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, dua atau tiga sampel sering diminta selama periode tiga bulan untuk mendapatkan hasil yang konsisten. Merupakan hal yang normal untuk merasa terkejut dan kesal jika hasil tes kesuburan menunjukkan jumlah sperma yang rendah, motilitas, atau masalah lain, namun penting untuk mendiskusikan hasil Anda dengan dokter sesegera mungkin. Banyak pria mampu menjadi ayah dari anak meskipun jumlah sperma rendah dan berbagai masalah kualitas sperma lainnya; dan terkadang analisis air mani dapat mengungkap masalah lain yang mungkin dapat diobati. Tes kesuburan: Kadar hormon Tes darah pasangan pria dan wanita perlu dilakukan untuk memeriksa kenormalan dan keseimbangan hormon-hormon penting terkait fertilitas seperti Folikel Stimulating Hormone (FSH), hormon Luteinising (LH), estrogen, progesteron, prolaktin, testosteron dan Tiroid Stimulating Hormone (TSH). Dokter Anda bisa saja akan menjadwalkan serangkaian tes darah (sering dilakukan setiap dua hari selama sepuluh hari) untuk memeriksa apakah kadar hormon pada pasangan wanita berubah dengan tepat menjelang ovulasi. Tes-tes ini juga akan menunjukkan masa ovulasi yang paling mungkin. Tingkat hormon tidak dapat memastikan 100% bahwa sel-sel telur benar-benar dilepaskan dari ovarium, juga tidak dapat memastikan penuh apakah sel telur tersebut normal saat dilepaskan. Tes Kesuburan: USG panggul (Pelvic Ultrasound) USG panggul atau Pelvic Ultrasound dapat dilakukan untuk satu atau kedua pasangan. Anda dapat mengunjungi klinik radiologi untuk tes kesuburan ini. Ultrasonografi panggul pada pasangan wanita dapat berupa trans-abdominal (alat genggam dilewatkan di atas perut) dan trans-vaginal (alat genggam sangat kecil yang dibentuk agar sesuai dengan vagina digunakan untuk merekam gambar di dalam panggul). Pada pasangan wanita, tes kesuburan USG panggul dapat memeriksa penyakit radang panggul atau fibroid rahim. Ini juga akan memeriksa ukuran dan bentuk rahim dan indung telur serta memeriksa lapisan rahim (endometrium). Tes ini cukup penting dilakukan untuk dapat mendeteksi endometriosis. Endometriosis merupakan penyakit sistem reproduksi wanita yang cukup serius karena dapat menyebabkan masalah-masalah kesuburan, seperti nyeri haid, nyeri saat berhubungan seksual, hingga munculnya benjolan pada perut bagian bawah. Sedangkan ultrasonografi panggul pada pasangan pria dapat berupa trans-abdominal dan trans-rektal (menggunakan transduser kecil yang dibentuk agar sesuai dengan rektum.) Tes kesuburan ini biasanya akan memeriksa kondisi kelenjar prostat dan vesikula seminalis. Tes Kesuburan: Histerosalpingogram (HSG) Tes kesuburan untuk pasangan wanita ini adalah dengan menggunakan sinar-X bagian dalam rahim dan saluran tuba yang memeriksa adanya penyumbatan di saluran tuba atau masalah apa pun di lapisan rahim yang dapat mencegah implantasi sel telur yang telah dibuahi. Ini adalah tes yang cepat, memakan waktu hanya sekitar lima menit, dan biasanya dilakukan di klinik radiologi. Biasanya, sebelum rontgen, kanula dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan melalui serviks, kemudian larutan pewarna (sering menggunakan yodium) disuntikkan ke dalam rongga rahim. Biasanya zat pewarna akan memenuhi rongga rahim dan tumpah ke kedua tuba falopi, kemudian keluar di ujungnya hingga terkumpul di rongga peritoneal. Anda akan diminta untuk berguling dari satu sisi ke sisi lain dan kemudian diam, sehingga gambar dari setiap tabung dapat terekam. Anda harus memakai pembalut setelah tes kesuburan ini karena sering ada bercak selama satu atau dua hari setelah prosedur. Beberapa pasien juga dapat mengalami kram ringan setelah prosedur. Tes Kesuburan: Hysterosonogram (HSN) atau Sonohysterogram Tes kesuburan ini dikenal dengan beberapa nama yang berbeda diantaranya sonohysterogram, hysterosonogram, saline ultrasound, saline sonogram, atau saline infusion sonogram. Pada sebagian besar negara prosedur ini telah menggantikan prosedur uji kesuburan dengan bedah histeroskopi. Dibutuhkan hanya beberapa menit dan menggunakan USG trans-vaginal untuk melihat bagian dalam rahim setelah diisi dengan cairan garam melalui selang plastik kecil yang dimasukkan melalui vagina. Tes kesuburan ini biasanya dilakukan di antara akhir periode menstruasi dan ovulasi, sebelum lapisan rahim biasanya mulai membengkak dengan pembuluh darah. Serupa dengan Histerosalpingogram (HSG) Anda akan disarankan untuk memakai pembalut setelah tes kesuburan karena kadang-kadang ada sisa garam yang bocor dan meskipun prosedurnya sedikit tidak nyaman namun biasanya tidak menyakitkan hanya terkadang beberapa wanita mengalami kram ringan. Tes Kesuburan: Biopsi endometrium Prosedur tes kesuburan ini melibatkan pemeriksaan jaringan lapisan rahim untuk memeriksa apakah hormon yang berperan merangsang jaringan lapisan (lining) cukup efektif untuk menanamkan sel telur yang telah dibuahi. Tes kesuburan ini sering dilakukan bersamaan dengan USG panggul. Spekulum dimasukkan ke dalam vagina dan sementara serviks dibuka dengan dilator serviks, tabung plastik kecil dilewatkan melalui serviks ke dalam rahim dan sampel jaringan rahim dikeluarkan dengan cara disedot. Normalnya Anda akan sedikit mengalami pendarahan ringan (sedikit bercak) selama satu atau dua hari setelah tes kesuburan ini. Tes Kesuburan: Laparoskopi Ini adalah tes kesuburan secara bedah yang biasanya dilakukan setelah sebanyak mungkin informasi dikumpulkan dari tes kesuburan lain yang kurang invasif. Pastikan Anda meminta dokter Anda untuk menjelaskan potensi risiko dari prosedur ini sebelumnya dan luangkan waktu untuk memikirkannya sebelum Anda menyetujuinya. Laparoskopi biasanya merupakan tindakan operasi sehari yang dilakukan di rumah sakit dengan anestesi lokal atau umum, tergantung pada sifat prosedurnya. Sayatan kecil dibuat di dinding perut dan karbon dioksida dihembuskan untuk menggembungkan perut. Kemudian laparoskop (yang merupakan instrumen tipis seperti teleskop) dimasukkan melalui sayatan untuk memeriksa ovarium, saluran tuba, dan rahim. Situs sayatan bisa terasa sakit selama beberapa hari setelah prosedur. Seperti kebanyakan operasi perut, efek samping yang umum termasuk perut kembung, mual, kram, dan sembelit selama satu atau dua hari dan mungkin ada bercak atau pendarahan ringan selama beberapa hari.